Kamis, 17 April 2014

FAKTA DUNIA PENDIDIKAN DI JEPANG

1. Struktur pendidikan
------------------------------

Sama seperti negara Indonesia, di Jepang juga ada program Wajib Belajar (pendidikan dasar dan menengah) yang berlaku untuk penduduk berusia 6 hingga 15 tahun.
Tahun ajaran biasanya dimulai bulan April. Satu tahun ajaran dibagi menjadi 3 semester yang dipisahkan oleh liburan singkat musim semi dan musim dingin, serta liburan musim panas yang lebih panjang (lama liburan sekolah bergantung kepada iklim tempat sekolah tersebut berada). Di Hokkaido dan tempat-tempat yang banyak turun salju, libur musim dingin lebih panjang dan libur musim panas lebih pendek.

2. Taman Kanak-kanak
-------------------------------------------------------

Pendidikan anak usia dini dimulai di rumah. Ada banyak buku dan acara televisi yang ditujukan untuk membantu ibu & ayah untuk mendidik anak-anak mereka dan metode ini dianggap lebih efektif. Sebagian besar pelatihan rumah dikhususkan untuk mengajar tata krama, perilaku sosial yang tepat, dan bermain terstruktur, meskipun jumlah verbal dan keterampilan juga tema populer. Orang tua sangat berkomitmen untuk pendidikan awal dan sering mendaftarkan anak-anak mereka di TK. Selain TK terdapat sistem yang dikembangkan dengan baik pusat penitipan anak yang diawasi pemerintah (hoikuen 保育 园).
kegiatan anak-anak di tingkat Tk (mulai dari jam 8.50 – 15.00) antara lain: masuk kelas, menaruh barang di loker, duduk di bangku masing-masing, absen, salam, materi hari ini, istirahat (ke toilet latihan cara buang air sendiri, cebok, dan mencuci tangan dengan sabun), menyanyi, senam pagi, kembali ke kelas, mencopot kaus kaki, bermain (di luar kelas/di kebun/halaman sekolah), merapikan alat bermain, bersiap makan (cuci tangan dan ugai = memasukkan air ke tenggorokan tapi tidak ditelan, untuk mencegah batuk/pilek), kembali ke kelas untuk makan siang (bento =bekal makan masing-masing), menggosok gigi, bermain di kelas (permainan tradisional atau modern), bersiap untuk pulang, menyanyi lagu/salam perpisahan, baris per kelas di depan sekolah, pulang.

3. Sekolah Dasar
-----------------------

Lebih dari 99% dari Jepang anak-anak usia sekolah dasar terdaftar di sekolah. Semua anak-anak memasuki kelas 1 pada usia 6 tahun, dan sekolah mulai dianggap sebagai peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan seorang anak.
Hampir semua pendidikan dasar berlangsung di sekolah umum; kurang dari 1% dari sekolah swasta (karena sekolah swasta cenderung mahal).

4. Sekolah Menengah Pertama
-----------------------------------------


Tidak seperti siswa SD, siswa SMP memiliki guru yang berbeda untuk mata pelajaran yang berbeda.
Instruksi di SMP cenderung mengandalkan metode ceramah. Guru juga menggunakan media lain, seperti televisi dan radio, dan ada beberapa pekerjaan laboratorium.
di Jepang semua orang harus belajar karya klasik sejak SMP. Karya tertua yang terkenal adalah GENJI MONOGATARI atau HIKAYAT GENJI yang umurnya 1000 tahun!  Tidak hanya sebatas informasi saja yang diberikan di SMP dan SMU Jepang, namun mereka juga diajari Tata Bahasa Jepang Klasik yang dipakai pada saat HIKAYAT GENJI ini dibuat.
Di tingkat SMP dan SMA, sama seperti di Indonesia, ada dua kali ulangan, mid test dan final test, tetapi tidak bersifat wajib atau pun nasional. Di beberapa prefecture yang melaksanakan ujian, final test dilaksanakan serentak selama tiga hari, dengan materi ujian yang dibuat oleh sekolah berdasarkan standar dari Educational Board di setiap prefektur. Penilaian kelulusan siswa SMP dan SMA tidak berdasarkan hasil final test, tapi akumulasi dari nilai test sehari2, ekstra kurikuler, mid test dan final test. Dengan sistem seperti ini, tentu saja hampir 100% siswa naik kelas atau dapat lulus.

5. Sekolah Menengah Atas
-------------------------------------

Meskipun SMA tidak wajib di Jepang, 94% dari semua lulusan SMP melanjutkan ke tingkat SMA. Di tingkat ini, mulai banyak sekolah milik swasta (mencapai sekitar 55% ).
Siswa SMA tidak mengikuti ujian kelulusan secara nasional, tetapi ada beberapa prefecture yang melaksanakan ujian. Penilaian kelulusan siswa berbeda di setiap prefecture. Mengingat angka Drop out siswa SMA meningkat di tahun 1990-an, maka beberapa sekolah tidak mengadakan ujian akhir, jadi kelulusan hanya berdasarkan hasil ujian harian.
Untuk masuk universitas, siswa lulusan SMA diharuskan mengikuti ujian masuk universitas yang berskala nasional.
Ujian masuk Universitas di Jepang sangatlah ketat jika dibandingkan di Indonesia.

6. Perguruan Tinggi
------------------------

Secara umum sistem pendidikan tinggi di Jepang dapat dikategorikan ke dalam 4 bagian, universitas (Daigaku), akademi teknologi (Tanki-daigaku), sekolah tinggi teknik (Koto-senmon-gakko) dan sekolah kejuruan (Senmon-gakko).
Hampir sama dengan Indonesia, lama masa studi untuk pendidikan tinggi (sarjana) adalah 4 tahun kecuali bidang pendidikan kedokteran yang relatif menghabiskan  6 tahun. Untuk tingkat studi lanjutan, biasanya dibutuhkan waktu 2 tahun (program master) dan 3 tahun (program doktor).
Tahun akademik dimulai sekitar bulan April dan berakhir Maret tahun berikutnya. Perkuliahan dibagi dalam dua semester, semester pertama berlangsung dari Maret sampai dengan September dan semester kedua dimulai dari bulan oktober dan berakhir Maret.
Berikut ini 10 Universitas paling diminati di Jepang :
1.       Universitas Keio
2.       Universitas Tokyo   
3.       Universitas Waseda
4.       Universitas Osaka
5.       Universitas Hokkaido
6.       Institut Tekhnologi Tokyo
7.       Universitas Hiroshima
8.       Universitas Kobe
9.       Universitas  Kyoto
10.     Nihon University   


Fakta-Fakta unik pendidikan di Jepang :
1. Di Jepang, Orang tua sudah menetapkan masa depan anak sejak kecil (sebelum anak mulai sekolah). Di rumah ibu mengawasi anaknya belajar, mengirim ke tempat les/mendatangkan guru les ke rumah.
2. Disiplin pendidikan sangat ketat,Khususnya SMP dan SMA jadi banyak anak yang putus asa.
Akibatnya banyak yang bunuh diri dan menindas teman-temannya Untuk mengatasinya, maka pendidikan Jepang dirubah yg disebut "Yutori Kyouiku”, yaitu pendidikan yang lebih longgar. Misalnya hari Sabtu diliburkan dan buku pelajaran lebih tipis. Namun akibatnya siswa jadi bodoh. Sistem ini pun dihapus, lalu diganti dgn istilah "datsu yutori kyouiku”, yang hari Sabtu tetap libur, tapi buku jadi tebal kembali. .
3. Pendidikan umum di Jepang tentang dunia internasional itu sangat minim, mereka tidak diajarkan bahasa asing yang benar sesuai standar, peta dunia, sejarah dunia, politik, ekonomi, dsb. Pendidikan mereka hanya berpusat di Jepang saja.
4. Kegiatan belajar sekolah di Jepang biasanya dimulai pukul 08.50 sebagian dari kita mungkin berpikir ''itu terlalu kesiangan'',berbeda dengan Indonesia yang kegiatan belajarnya pukul 07.00 bahkan jam 06.50 sudah dimulai tapi ada alasan kenapa mereka berangkat pada jam tersebut itu dikarenakan mereka harus mempersiapkan segalanya seperti berjalan kaki, menaiki bis, kereta, ataupun naik sepeda.
5.Setibanya di sekolah, mereka akan menyimpan sepatunya di loker sepatu dan menggantinya dengan sepatu khusus yang digunakan di ruang kelas (uwabaki).
6. Sebelum memulai pelajaran di kelas, terlebih dahulu siswa di Jepang terbiasa memberi salam. Ketua kelas atau guru mengucapkan きりつ/kiritsu (berdiri) dan れい/re (membungkuk).
7. Pelajaran pokok SMA di Jepang adalah Bahasa Jepang sebagai bahasa nasional. Pelajaran lainnya yaitu Bahasa Inggris, Matematika, eksak (Kimia, Biologi, Fisika, dll) dan Sosiologi (Ilmu kemasyarakatan, Sejarah Jepang, Sejarah Dunia, Ekonomi Pemerintah dll). Selain itu juga ada Olahraga, おんがく/ongaku (Musik), びじゅつ/bijutsu (Seni rupa), dan しょどう/shodo (seni kaligrafi huruf Jepang), serta juga terdapat kelas memasak dan juga diajari bagaimana cara membuat pakaian.
8. Untuk menunjang kebutuhan siswa-siswi di Jepang,tiap-tiap sekolah biasanya memiliki gedung olahraga, halaman sekolah, dan kolam renang tersendiri. Gedung olahraga dan kolam enang digunakan pada saat ada jam pelajaran olahraga voli, bola basket, sepak bola, dan berenang.
9. Pada jam istirahat biasanya murid-murid Jepang membawa bekal yang mereka bawa dari rumah. Bekal yang mereka bawa dibuat oleh ibu mereka atau dibuat sendiri, ada juga yang dibeli di kantin di sekolah. Ruang kelas juga bisa dijadikan tempat makan selain kantin. Dan bento yang murid Jepang bawa itu biasanya tampilannya unik.
10. Kegiatan belajar mengajar berakhir pada pukul 16.00 lewat. Sebelum pulang, mereka membersihkan kelas dulu, ada yang membersihkan papan tulis, menyapu, mengepel, dll. Lalu mengganti sepatu mereka yang tadi sudah disimpan di dalam loker.
Setelah pelajaran selesai, ada yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (yang terdiri dari klub Olah raga,klub musik,dsb ( kegiatan Siswa-Siswi di Jepang rata-rata padat ), ada juga yang mengikuti bimbingan belajar/les diluar sekolah, tempat les ini disebut じゅく/juku.
11.
Sekolah di Jepang tidak mengenal adanya Ujian Nasional seperti yang ada di Indonesia,jadi setelah selesai ujian semester mereka bisa langsung mengikuti tes masuk perguruan tinggi,dan masuk Universitasnya sangat ketat.
12. Siswa-Siswi di Jepang tidak diperbolehkan memakai kendaraan sendiri seperti motor,mobil dikarenakan akan membuat udara tercemar dan akan mengganggu ketenangan,mereka hanya diperbolehkan menggunakan kendaraan umum ( Kereta api,Bis,dsb ),menggunakan sepeda,dan diantar/dijemput oleh Orang tuanya.
13. Seragam sekolah di Jepang sangat berbeda dengan yang ada di Indonesia mereka menggunakan seragam yang memakai Blazer dan rok di atas lutut( Bagi wanita ),sedangkan untuk Pria memakai Blazer dan celana panjang.
14. Seragam sekolah Sailor ( Pelaut ) yang biasa digunakan siswi di Jepang pada jaman dahulu ( beberapa sekolah masih menggunakan gaya seragam ini pada masa sekarang ) terinspirasi dari gaya pakaian Royal Navy ( Angkatan Laut Inggris ) tahun 1920-an dikarenakan pada masa itu Inggris merupakan kekuatan militer yang paling besar khususnya di Angkatan Lautnya.
15. sebuah fakta mengejutkan Siswi SMA di Jepang : Hampir semua siswi Jepang memakai seragam sekolah dengan rok mini yang berada jauh di atas lutut. Ada sebuah sumber yang menyebutkan, rata-rata rok siswi Jepang 16,7 Cm di atas lutut.
Tidak hanya itu, ada rumor yang menyebutkan, bahwa ada sekolah-sekolah tertentu yang mewajibkan siswa perempuannya untuk tidak memakai celana dalam.